Amaliyah Ramadan Tadarus Al Qur’an

Amaliyah Ramadan Tadarus Al Qur’an

Alhamdulillah, pemandangan pagi yang indah terlihat tatkala guru-guru Nurul Aulia membentuk majelis saling membaca kalam ilahi secara bergantian. Ada yang membaca dan ada pula yang menyimak berikut saling membenarkan jikaa ada yang keliru. Terlihat kegiatan mengaji seperti pada umumnya, namun jika ditelisik secara mendalam tidak hanya amaliyah mengajinya tapi juga memperkuat ukhuwah.

Tradisi tadarus Al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad Saw. dan para sahabat dilakukan secara musyafahah, yaitu dengan talaqqi (bertemu langsung) dan mendengar bacaan dari Nabi atau sahabat, bertujuan untuk menjaga kemurnian Al-Qur’an melalui bacaan yang benar sesuai tajwid, tanpa kesalahan, seperti dalam pengucapan idghamimalah, dan isymam yang tidak dapat dipelajari dari tulisan semata. Pengajaran Nabi melahirkan banyak qurra’ (pembaca Al-Qur’an) yang meneruskan tradisi ini kepada generasi berikutnya, sehingga sampai kepada umat Islam saat ini dengan sanad yang bersambung kepada Nabi Muhammad Saw.

Muhadjir Effendy, seorang tokoh Muslim dan mantan menteri, menyatakan bahwa tradisi tadarus berakar dari tradisi ‘shuffah’. Menurut manuskrip ceramahnya, ‘shuffah’, yang berarti serambi atau pelataran Masjid Nabawi, menjadi tempat Nabi Muhammad Saw. dan para sahabat berkumpul untuk saling menyimak dan mengoreksi bacaan Al-Qur’an setiap bulan Ramadan. Tradisi ini kemudian berkembang menjadi praktik tadarus yang dikenal luas di seluruh dunia. [sumber wikipedia]

 EduZIS Ramadan 1446H

EduZIS Ramadan 1446H

 Amaliah Ramadan

Amaliah Ramadan

 SLC RA AN-NUR

SLC RA AN-NUR