Readathon bersama Mang Idon
“Membaca buku-buku yang baik berarti memberi makanan rohani yang baik.” – Buya Hamka
Readathon merupakan salah satu jenis kegiatan literasi sekolah. Secara etimologis, istilah readathon berasal dari dua kata, yaitu kata read (membaca) dan marathon (lari jarak jauh). Secara semantis leksikal, readathon bisa berarti membaca bersama-sama dalam jangka waktu tertentu tanpa berhenti.
Jenis membaca, cara, proses, jangka waktu, dan hasil membaca dalam readathon tidak terlepas dari sejarah marathon yang diadopsi dalam kegiatan literasi. Dalam sejarah, marathon berasal dari Yunani. Konsep marathon digunakan untuk mengacu pada sekelompok prajurit Yunani yang berlari tanpa henti sejauh 42 km dari garis depan medan perang menuju markas besar agar bisa menyampaikan pesan penting untuk menyelamatkan bangsanya. Dari acuan historis dan adopsi kata tersebut, readathon berarti membaca bersama-sama dalam keadaan senyap tanpa henti selama 42 menit untuk memperoleh informasi penting dari bahan bacaan yang dibacanya.
Tujuan readathon antara lain untuk menumbuhkan minat dan motivasi membaca, rasa cinta buku, membiasakan membaca secara aktif, dan membangkitkan semangat akan pentingnya ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan membaca buku.
Alhamdulillah SD Plus Nurul Aulia mengadakan kegiatan ini pada hari Jum’at tanggal 27 Oktober 2023 sekaligus mengundang Mang Idon dari Komunitas hayu maca untuk mendongeng interaktif. Dengan tema Pahlawan Lingkungan. Dalam kegiatannya Mang Idon melibatkan siswa sebagai tokoh dongengnya, hal ini membuta antusias luarbiasa dari seluruh siswa yang menyaksikan. Harapan terbesar tentunya kembali tumbuhnya minat baca sejak dini sampai akhir nanti sehingga timbul pengetahuan dan ilmu. Sebagaimana yang Allah SWT sampaikan dalam firmannya di dalam surat az-Zumar ayat 9
قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ ۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِ
“Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.