Juru Antar Hebatku

Juru Antar Hebatku

Bismillah,
Tak tik tuk…
Langkahkan kaki setiap pagi penuh pacu dan harapan mengiringiku untuk mengisi lembar-
lembar
juang dunia Pendidikan, menebar ilmu sehalus debu yang dimiliki adalah sebuah titipan dari
Allah
SWT. Anak-Anakku yang Hebat.. beragam tingkah juga keluguan yang ditunjukkan Mereka
pada
Kami sebagai gurunya di sekolah, kadang membuat hati tergelitik lucu, indah, seru, haru,
bahkan
pernah super ekstra perhatian dan alih-alih ngeyel lho. Begitu nyata dunia Anak Hebat kelas 1 di
Sekolah Dasar. Teringat pada sosok unik seorang Anak namanya Himsa. Anak yang gagah
cukup
besar dan berisi badannya, punya Adik perempuan bernama Biya bersekolah di TK. Seperti
biasa
awal di sekolah kelas 1 penuh adaptasi dengan suasana baru. Suasana kelas untuk Minggu
pertama
terlihat gembira, nyaman untuk Anak-Anak menyesuaikan dengan suasana dan teman-teman
baru.
Pada Minggu kedua settingan suasana kelas sudah ada peraturan yang dibuat tapi masih tarik
ulur
dalam pembiasaannya tapi sudah dimulai jika ada yang melanggar harus diulang perlahan
sampai
betul. Begitu selanjutnya Minggu ketiga, keempat dan seterusnya mulai mengenal aturan-aturan
serta pembiasaan di kelas dengan benar, perlahan supaya melekat juga terbiasa walau harus
sedikit
hilang jam belajar. Kembali pada Himsa, karakter sikap tidak mau mengalah, tidak mau
diganggu
oleh teman lain serta selalu ngambek atau sampai mutung jika pekerjaan tugasnya belum selesai.
Satu saat suasana kelas sedang penuh ceria dan happy, tiba-tiba terkejut dengan teriakan
Himsa…
ternyata Himsa tidak sengaja tersenggol teman yang sedang melakukan games / permainan.
Himsa
membalas secara spontan dengan mendorong teman tersebut sampai menangis karena kaget.
Terkadang karena berebut main dulu-duluan berlari Himsa bisa sampai jorokin / dorong
membalas
dengan kencang sesuai tenaganya yang kuat hingga memerah wajahnya karena sangat kesal
sekali.
Zip Zap Zip Zap…

Berputar-putar pemikiran dalam benak, terbesit tuk segera mencurahkan perhatian pada Himsa.
Dicoba dengan sebuah kalimat Allah yang baik yaitu ucapan Astaghfirullohal’adzim kerap kali
ketika Himsa akan membalas teman, dibaca 3x. Hal itu dilakukan sambil Himsa dipeluk.
Pertama
sangat berat dilakukan karena Kita tidak boleh lengah dimanapun Himsa berada saat di sekolah.
Perlahan terus dilakukan, sampai Himsa dapat melakukan ucapan itu sendiri tanpa ditemani,
serta
motivasi-motivasi tinggi untuk Himsa. Tentunya komunikasi dengan orang tuanya tetap
dilakukan
dengan baik dan intens. Ternyata Biya sang Adik mempunyai karakter yang sama dengan kakak.
Pembelajaran tuk memotivasi sikap sabar…
Disela-sela melakukan ucapan kalimat Allah, ada hal aktivitas untuk menumbuhkan rasa
bersabar
yaitu dengan tekun setiap hari berlatih menulis dasar permulaan 1 hari 1 bentuk huruf 1
halaman.
Himsa melakukannya dengan berusaha tidak melihat hasil tetapi sangat menghargai sikapnya
secara lambat laun dilaluinya. Hari tersebut berlangsung pada semester pertama. Perubahan
terlihat walau merambat perlahan. Memasuki semester kedua Himsa bersama teman-teman
berlatih menulis Jurnal Harian pada buku tulis karena sudah mengenal huruf cukup baik.
Jurnal 1 kalimat setiap pagi sebelum bel berbunyi..hal yang ditulis adalah kejadian yang
dirasakan
atau dilihat tadi pagi sebelum berangkat sekolah sebagai contoh : Saya tadi pagi naik jemputan.
Selesai ditulis, buku jurnal diletakkan di meja depan untuk dibacakan sebelum belajar dimulai.
Walau terseok-seok dalam berlatih jurnal, dengan sabar sikap selalu ditunjukkan pada Himsa
agar
menjadi figur baik setiap hal yang dilihatnya. Kegiatan harian dan banyak lagi motivasi
diberikan,
ada satu kegiatan rutin weekend yang harus dilakukan oleh Himsa sebagai usaha penanaman
sikap
sabar yang dilakukan di rumah adalah menulis CATCIL “Catatan Kecil” pada buku diary /
harian
tentang kegiatan yang dilakukan bersama keluarga pada saat weekend, momment bersama
dengan
Ayah Bunda hal sangat menyenangkan. Tujuan kegiatan tersebut untuk melatih rasa sabar
Himsa
berkegiatan di rumah dan tetap terarah tuk berlatih memiliki kesabaran melalui motorik halus
serta
berlatih menghargai sebuah pengalaman baik juga merangsang tuangan ide-ide dimulai hal
kecil.

Ups Ups Ups…
Terlihat dalam diri Himsa mulai tertanam sikap sabar dan nyaman ketika satu hari ada
berkegiatan
Permainan Besar Siaga di sekolah. Himsa diberi tugas sebagai ketua barung siaga di kelasnya.
Saat wide game berlangsung berjalan mengelilingi area sekolah dengan penuh percaya diri
Himsa
dengan bangga memimpin dan mengatur teman-temannya di depan. Sangat senang dan bahagia
melihatnya. Dengan terus menerus diberikan tauladan, berontak dan rasa ngambek yang sering
muncul terkikis dengan rasa sabar, telaten, tidak pernah sekalipun kita balas dengan rasa
dumelan
tapi ketenangan dan keyakinan diusung tinggi…sikap indah pada waktunyapun tiba, Himsa
dapat
meraih Juara terbaik putra pemimpin Siaga dan terbaik menulis. Alhamdulillah terucap dihatiku.
Sikap terbaik yang dimiliki sudah mulai tertanam secara perlahan dan pasti. Satu tips yang dapat
diambil dari karakter yang dipunyai Anak : ngambek tak terkendali # ambil wudhu # ucap
istighfar
# perhatian tinggi # berlatih dasar menulis # sabar menulis jurnal # alihkan perhatian tuk
menulis
diary # berikan tanggung jawab / percaya diri.
Anak -Anak memiliki dunianya sendiri. Situasi nyaman dan bahagia dapat mengantarkan
Mereka
kepada fitrahnya. Terimakasih telah menyimak goresan pena ini. Satu hal indah dalam fikirku
tuk
selalu belajar dari keunikan Anak-Anak Hebatku. Anak juara hebatku menjadi butiran – butiran
Mutiara berkilau bak cahaya bagi langkah ke depan Nurul Aulia di masa yang akan datang.
Tak terasa di tahun ini Yayasan Nurul Aulia sudah genap berusia 20 Tahun.

Happy Milad Sekolahku, kibarkan santun iringi langkah penuh doa dan berkah…
Be Happy, be Awesome. May peace be upon my school. Happy Milad 20 th YNA

Penulis : by Julia Stiawati